Apapun Profesi Kita Berbisnislah

Apapun Profesi Kita Berbisnislah

SELERA BISNIS KITA...

Suku Quraisy identik dengan pebisnis, seperti itu yang di ungkapkan Allah swt dalam Quran.

Nabi saw jadi employee dan bergaji rutin sejak usia 8 tahun, bekerja sebagai pengembala kambing. Tujuh tahun kerja memberikan ilmu yg diperolehnya menjadi basis bisnis dan modal tabungan.

Penggembala kambing mengajarkan 5 hal sekaligus : path finding, directing, controlling, protecting dan terakhir adaptasi dgn alam. Nabi saw harus cari ladang yg bagus utk gembalaannya...dan itu tdk mudah. Harus kuasai teritorial, berinteraksi dgn banyak suku dan gesekan dengan sesama penggembala.

Beliau menjadi busisness owner saat menikah dgn Khadijah. Maka bertemulah kapital dgn skill pebisnis. Sehingga bisa menguasai pasar.

Apapun profesi kita, berdaganglah. Itu nasihat Hassan al Banna, walaupun kecil.

Definisi orang kaya menurut Kiyosaki adalah jika pengeluaran kebutuhanmu sudah bisa di tutupi oleh passive income.
Sebulan kita "berdiam diri"...pengeluaran tertutupi dan masih surplus.

Rasulullah saw adalah pribadi pasca dunia, kita ini masih pra dunia!

Miskin bagi nabi adalah pilihan, tapi kalau kita NASIB!

Sepanjang sejarah, di sekeliling Nabi saw banyak para pengusaha. Mereka terdepan cari duit, tapi shaf sholatnya juga terdepan.
Nyumbang dakwah juga terdepan.
Kita ini punya problem. Baru dikenalkan uang saat sudah lulus kuliah.

Saat dakwah memanggil kita nyumbang, kita berat. Karena kita masih "pra dunia". Padahal jihad itu amwal baru anfus.

Perang Tabuk itu cerita para pengusah yg kumpulkan hartanya untuk perang. Budaya ini belum bisa diterapkan di kita.. Lah, hartanya aja masih di cari!

Misalnya Abdurrahman bin Auf. Beliau punya rekan bisnis bernama Mu'awiyyah bin Khalaf, distributor susu di Makkah. Omsetnya sudah besar.

Dalam kitab disebutkan bahwa orang kalau ke rumahnya Abdurahman cuma 3 keperluan:
1. Ambil sedekah
2. Pinjam uang
3. Bayar hutang

Makanya ketika Abdurrahman sakit hanya sedikit yang jenguk. Karena rata-rata punya hutang ke beliau. Itulah yang mendorongnya memutihkan banyak hutang karena orang sungkan padanya.

Belia santuni seluruh veteran perang Badar, beliaulah yang juga santuni para ummahatul mukminin setelah Rasululah saw wafat.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

0 Komentar untuk "Apapun Profesi Kita Berbisnislah"

Back To Top